Seminar Khas Al-Uqubah Fi Syariatil Islamiyah Di Kelantan: Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Paparkan Pengalaman Penegakan Syariat Islam Di Aceh

Kelantan, Malaysia – 24 Juli 2025 — Dalam rangka Majlis Sambutan Hari Hududullah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Negeri Kelantan, Malaysia, telah dilaksanakan Seminar Khas bertajuk “Al-Uqubah Fi Syariatil Islamiyah: Rotan & Restoratif, Mendidik atau Menzalimi?” yang menghadirkan tokoh-tokoh penting dari dalam dan luar negeri. Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Dr. Drs. H. Zulkifli Yus, S.H., M.H hadir langsung sebagai pemateri utama.
Seminar yang berlangsung khidmat dan penuh antusias ini mengangkat tema aktual seputar bentuk hukuman dalam Syariat Islam, khususnya pelaksanaan hukuman cambuk (rotan) serta pendekatan keadilan restoratif dalam sistem hukum Islam kontemporer. Acara ini dihadiri oleh tokoh agama, akademisi, pegiat hukum, dan masyarakat umum yang ingin mendalami praktik pelaksanaan hukum Islam secara nyata dan berimbang.
Dalam penyampaian materinya, Dr. Zulkifli Yus memaparkan secara komprehensif tentang pengalaman implementasi Syariat Islam di Provinsi Aceh, Indonesia, yang menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia dengan kewenangan otonomi khusus dalam bidang keagamaan, termasuk pelaksanaan hukum jinayat (pidana Islam).
“Pendekatan kami di Aceh dalam menerapkan hukum Syariat tidak hanya berbicara soal hukuman, tetapi juga menyentuh aspek pembinaan, edukasi, dan keadilan sosial. Hukuman cambuk misalnya, bukan untuk menyiksa, tapi untuk mendidik dan memberi efek jera sesuai dengan prinsip-prinsip Maqashid Syariah,” ujar beliau dalam paparannya.
Lebih lanjut, Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh menjelaskan bagaimana hukum cambuk dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian dan tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia serta prinsip keadilan. Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara ulama, penegak hukum, dan masyarakat dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan Syariat Islam secara utuh.
Seminar ini juga menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi dan praktisi hukum syariah di Malaysia, yang menanggapi dan mengkaji relevansi pelaksanaan hukuman rotan dan pendekatan restoratif dalam konteks hukum Islam di Negeri Kelantan dan dunia Islam secara lebih luas.
Dengan kehadiran tokoh dari Mahkamah Syar’iyah Aceh sebagai narasumber utama, seminar ini menjadi forum penting dalam berbagi ilmu, pengalaman, dan strategi untuk memperkuat penerapan hukum Islam secara bijaksana dan berkeadilan di dunia Muslim modern.

Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata kepada para narasumber dan penegasan komitmen untuk terus memperjuangkan pemahaman Syariat Islam yang edukatif, tidak zalim, serta memberi manfaat bagi umat.
