msaceh

Berita

Berita (1234)

Ceramah Agama pada MS Aceh : Pertahankan Iman sampai akhir hayat | (23/4)

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Sebagaimana biasanya, pada setiap hari Jum’at ba’da shalat Ashar dilaksanakan ceramah agama yang bertempat di mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh. Kegiatan ceramah tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi,  pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya.

Yang tampil sebagai penceramah pada hari Jum’at tanggal 19 April 2013 adalah Ustadz Muhammad Zaidi. Dalam ceramahnya, Ustadz kita ini menyampaikan tentang iman. Ustadz menjelaskan bahwa iman seseorang dapat bertambah dan dapat berkurang, bahkan dapat habis sama sekali alias menjadi orang yang tidak beriman.

“Iman harus selalu dipelihara dan dijaga serta dipupuk agar iman selalu bertambah,” kata Ustadz mengingatkan.

Dalam uraiannya, Ustadz mengatakan bahwa kesuksesan dan kebahagiaan bukanlah pada harta, rumah dan jabatan, tetapi bahagia itu tergantung iman. Orang beriman akan selalu bahagia apabila ia dapat beribadah kepada Allah sebagai wujud dari iman yang ada dalam hatinya. Raja sekalipun belum tentu bahagia apabila ia tidak beriman, oleh karena ia akan selalu berusaha menambah kekuasaannya tanpa batas.

Sebaliknya, rakyat jelata miskin dan papa akan merasa bahagia karena iman yang bersemi dalam hatinya. Ia bersyukur atas anugerah dan rezeki yang diberikan Allah kepadanya seberapapun jumlahnya.

“Apabila ada iman dalam hati kita, maka hidup ini akan terasa bahagia, hidup terasa  tenteram dan selalu bersyukur kepada Allah,” tandas Ustadz.

Dalam paparannya, Ustadz mengingatkan agar selama hidup ini harus memelihara iman. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali, mulai lahir sampai meninggal, iman tetap terpelihara.

Seorang anak yang baru lahir supaya diazankan di telinganya  sekalipun anak tersebut tidak faham dan tidak mengerti makna dan arti azan tersebut. Azan tersebut dimaksudkan sebagai pengenalan iman kepada Allah, sebab iman itu dari ayunan sampai liang lahat.

Untuk menjaga iman agar tetap terjaga dengan baik, maka harus diperbanyak tahlil, bahkan ada yang berpendapat bahwa orang yang sudah meninggalpun tetap dibacakan tahlil dengan cara talqin.

Ustadz menceritakan pengalaman Umar RA ketika melakukan ronda tengah malam dan menemukan satu rumah buruk yang dihuni oleh seorang Ibu dan seorang anak perempuan. Ibu dan anak tersebut berprofesi sebagai penjual susu segar.

Ibu meminta anaknya untuk mencampur susu yang akan dijual dengan air agar keuntungan berlipat ganda, tapi anak menolak dengan alasan perbuatan tersebut adalah dosa. 

Lalu Ibu menjelaskan bahwa perbuatan mereka tidak ada yang mengetahui dan tetap meminta anaknya mencampur susu dengan air. Anaknya menjawab, memang betul perbuatan kita tidak ada yang mengetahui, tapi bagaimana dengan Allah, kata anak dengan nada bertanyak.

Mendengar pembicaraan antara Ibu dan anak tersebut, Umar merasa kagum dan memuji keimanan seorang anak yang mempertahankan prinsifnya untuk tetap menjaga iman agar tidak tergoda dengan hal-hal yang bersifat duniawi.

Dalam akhir cerita Ustadz, anak Umar menikah dengan anak perempuan tersebut karena tertarik dengan iman sekalipun berasal dari keluarga miskin.

Ustadz menjelaskan bahwa saat sekarang ini umat semakin jauh dari ajaran agama, karena imannya tipis. Oleh karena itu Ustadz mengajak jamaah agar selalu menjaga iman yang diwujudkan dengan imal ibadah. “Mari kita memelihara iman, Insya Allah akhir hayat kita husnul khatimah,”  kata Ustadz  seraya menutup tausiyahnya.     

(AHP)

Read more...

Comment

Ceramah Agama pada MS Aceh : Ada 4 hal yang selalu dilaksanakan Rasulullah Saw | (09/4)

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Sebagaimana biasanya, pada setiap hari Jum’at ba’da shalat Ashar dilaksanakan ceramah agama yang bertempat di mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh. Kegiatan ceramah tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi,  pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya.

Yang tampil sebagai penceramah pada hari Jum’at tanggal 5 April 2013 adalah Ustadz Zulkarnaini, Kepala KUA Jaya Baru Banda Aceh. Dalam ceramahnya, Ustadz kita ini menyampaikan tentang kebiasaan Rasulullah Saw sepanjang hidupnya, yaitu :

Pertama, selalu shalat berjamaah. Menurut Ustadz, Rasulullah Saw selalu shalat berjamaah tidak pernah shalat sendiri. Dalam shalat berjamaah banyak hikmah yang diperoleh. Misalnya adanya interaksi antara satu jamaah dengan jamaah yang lain sehingga dapat diketahui keadaan jamaah yang tidak datang shalat berjamaah. Selain itu, dalam shalat berjamaah nampak kekompakan dan sebagai simbol kepemimpinan dalam Islam.

Seorang Imam yang bertindak memimpin shalat berjamaah haruslah orang yang dapat dicontoh dalam kehidupannya sehari-hari, misalnya alim, jujur, tawadu’ dan lain sebagainya. Makmum yang berdiri di belakang Imam, harus patuh dan mengikuti gerak gerik Imam dan jangan sekali-kali mendahului Imam.

“Shalat berjamaah mengajarkan kita patuh kepada pimpinan, mengajarkan kita disiplin dan banyak lagi hikmah yang terkandung dalam shalat berjamaah,” kata Ustadz menjelaskan.    

Ditambahkan Ustadz, begitu pentingnya shalat berjamaah tersebut, pada waktu perang sekalipun Rasulullah Saw tetap shalat berjamaah.

Ustadz menjelaskan, apabila suara azan telah berkumandang, maka harus segera bersiap-siap untuk shalat berjamaah. Orang yang tidak perduli dengan suara azan, yaitu tetap melaksanakan aktivitas padahal azan telah dikumandang, dikhawatirkan matinya dalam keadaan suul khatimah, naudzu billah min dzalik.

Kedua, melaksanakan shalat malam. Menurut beberapa riwayat, Rasulullah selalu shalat malam dengan waktu yang cukup lama, bahkan sampai bengkak kakinya. Ustadz menjelaskan, istri Rasulullah ‘Aisyah sempat bertanya kepada Rasulullah kenapa selalu shalat malam dalam waktu yang lama padahal Rasulullah telah dijamin masuk syurga. Atas pertanyaan tersebut, Rasulullah menjawab bahwa orang yang selalu shalat malam akan terpuji hidupnya sebagaimana disebut pada surat al-Isra’ ayat 79.

Ketiga, selalu shalat dhuha. Rasulullah Saw selalu melaksanakan shalat dhuha. Orang yang membiasakan diri melaksanakan shalat dhuha, Insya Allah  akan murah rezekinya. Ustadz mengajak jamaah untuk selalu melaksanakan shalat dhuha. “Saya menghimbau Bapak dan Ibu untuk selalu shalat dhuha, karena sangat memungkinkan untuk melaksanakannya di tengah-tengah kita beraktivitas di kantor ini,” ajak Ustadz kepada jamaah.

Keempat, selalu dalam keadaan suci. Dalam kehidupan sehari-hari harus dibiasakan tetap dalam keadaan suci. Orang yang selalu menjaga wudhu’ akan terhindar dari pengaruh sihir maupun ilmu hitam lainnya serta cerdas otaknya. Ustadz mencontohkan Imam Syafi’i yang selalu menjaga wudhu’ telah hafal al-Qur’an dalam usia masih muda dan tulisannya menjadi bahan bacaan dan penelitian sampai sekarang ini.    

Ustadz mengajak jamaah agar selalu mencontoh kehidupan Rasulullah Saw seperti yang dijelaskan tersebut. “Mari kita implementasikan kehidupan Rasulullah dalam kehidupan kita sehari-hari, Insya Allah kita akan selamat dunia dan akhirat,” kata Ustadz  seraya menutup tausiyahnya.     

(AHP)

Read more...

Comment

KETUA MS ACEH : KEKAYAAN BUKAN HANYA HARTA BENDA | (01/10)

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Seperti biasanya, pada setiap hari Jumat selesai shalat Ashar diadakan ceramah agama di mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh sambil menunggu pulang kantor pukul 17.00 Wib. Yang tampil sebagai penceramah perdana tanggal 28 September 2012 setelah hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah adalah Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Dr. H. Idris Mahmudy, SH. MH. Hadir dalam kesempatan ceramah tersebut, Wakil Ketua Drs. H. M. Jamil Ibrahim, SH. MH, Hakim Tinggi, pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya.

Dalam ceramahnya yang berdurasi lebih kurang 20 menit tersebut, Ketua menjelaskan bahwa rezki yang diberikan Allah Swt  kepada manusia sangat banyak, bukan hanya harta benda tetapi masih banyak lagi kekayaan lain yang tidak ternilai harganya. “Kekayaan yang diberikan Allah Swt kepada kita bukan hanya harta benda, tetapi udara atau oksigen yang kita hirup sehari-hari adalah merupakan kekayaan yang sangat mahal harganya, oleh karena itu harus kita syukuri”, kata Ketua menjelaskan betapa banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya.

Nikmat Allah Swtyang harus selalu dijaga dan disyukuri

Ketua menyebutkan beberapa nikmat Allah Swt yang menjadi kekayaan yang mahal harganya dan harus disyukuri supaya nikmat tersebut selalu bertambah.

Pertama, kesehatan. Manusia dapat berbuat dan bekerja dengan baik apabila badan dalam keadaan sehat wal afiat. Apabila badan terasa kurang enak atau kondisi badan tidak prima, maka akan menjadi hambatan untuk bekerja atau setidak-tidaknya pekerjaan yang dilaksanakan tidak menghasilkan yang terbaik. “Kesehatan yang kita terima dari Allah Swt sangat mahal harganya, oleh karena itu marilah kesehatan ini kita jaga dengan sebaik-baiknya dan kita manfaatkan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas kita masing-masing”, kata Ketua mengajak jamaah agar selalu bekerja dengan baik.

Kedua,  kebersamaan. Tugas dan pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila dikerjakan secara bersama-sama. “Saya mengajak kepada kita semua untuk menjaga kebersamaan dan kesetiakawanan dan kita laksanakan tugas secara bersama-sama, jangan ada diantara kita yang mengambil sikap secara sendiri-sendiri”, ujar Ketua menasehatkan.

Ketiga, kasih sayang. Allah Swt menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dan Allah perintahkan agar hidup rukun dan damai serta kasih sayang antara satu dengan yang lain. “Alhamdulillah, selama ini telah kita bangun kasih sayang diantara sesama kita dan mari kita pelihara kasih sayang ini dengan silaturrahmi dan saling mengingatkan dalam kebaikan”, ujar Ketua dengan menyebut bahwa apabila manusia selalu menanamkan kasih sayang, maka Allah akan selalu memberikan kasih sayang-Nya kepada manusia.

Kebesaran Allah Swt

Ketua menjelaskan bahwa Allah Swt mengatur alam semesta ini sesuai dengan kebesaran-Nya. Kebesaran Allah tersebut apabila direnungkan dengan baik, akan menambah keimanan kepada Allah Swt. “Apabila kita renungkan tentang kebesaran Allah dalam menciptakan makhluk-Nya, maka akan bertambah iman kita kepada-Nya. Misalnya pokok kurma yang besar tetapi buahnya sangat kecil, sebaliknya pokok semangka yang kecil dan rapuh tetapi buahnya sangat besar”, kata Ketua mencontohkan.

“Kita berusaha mensyukuri semua nikmat yang diberikan Allah kepada kita agar nikmat tersebut bertambah dan mari kita pelihara kebersamaan yang kita bangun selama ini”, kata Ketua seraya menutup tausiyahnya.

 (AHP)

Read more...

Comment

Subscribe to this RSS feed
lapor.png maklumat_pelayanan.jpg

HUBUNGI KAMI

Mahkamah Syar'iyah Aceh

Jl. T. Nyak Arief, Komplek Keistimewaan Aceh

Telp: 0651-7555976
Fax: 0651-7555977

Email :

ms.aceh@gmail.com

hukum.msaceh@gmail.com

kepegawaianmsaceh@gmail.com

jinayat.msaceh@gmail.com

LOKASI KANTOR