Go Green dan Go Blue Bersanding Mesra | (07/07)
- Published in Berita
- Be the first to comment!
Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Program go green dan go blue adalah merupakan informasi perkara diterima dan informasi laporan perkara berupa LIPA-1, LIPA-7 dan LIPA-8 yang dibuat oleh Pengadilan Agama / Mahkamah Syar’iyah. Kedua program tersebut dimaksudkan sebagai informasi perkara kepada publik sehingga dapat diketahui tentang penerimaan perkara dan proses perkara itu sendiri.
Begitu pentingnya program tersebut sengaja dibuat badilagnet dalam salah satu menunya dengan judul informasi perkara SIADPA Plus sebagai bentuk informasi publik dan pelaporan. Kepada semua Pengadilan Agama / Mahkamah Syar’iyah se Indonesia diminta supaya mengupload setiap perkara yang diterima dan mengupload laporan perkara sedtiap bulan.
Apabila perkara yang diterima diupload ke Badilag, maka statistik tabel perkara diterima akan menjadi hijau dan itulah yang dimaksud dengan go green. Sebaliknya, apabila perkara yang diterima tidak dilaporkan ke Badilag, maka statistik tabel perkara diterima akan merah. Adapun program go blue adalah dengan cara upload laporan LIPA-1, LIPA-7 dan LIPA-8 yang dikirim ke Badilag pada awal bulan berikutnya terhadap laporan bulan yang lalu. Apabila laporan-laporan tersebut telah diupload ke Badilag, maka monitor upload LIPA akan menjadi biru sebagai pertanda laporan telah dikirim. Sebaliknya, apabila laporan belum dikirim ke Badilag, maka monitor upload LIPA akan menjadi merah.
Pada Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama angkatan III yang diikuti oleh Hakim Tinggi di Bandung pada tanggal 2 sd. 6 Juli 2012 yang juga diikuti oleh redaktur IT, diperlihatkan oleh tutor SIADPA Plus tentang program go green dan go blue tersebut. Alhamdulillah, Mahkamah Syar’iyah se Aceh yang berjumlah 20 satuan kerja telah berhasil go green dan go blue. Inilah yang menjadi inspirasi bagi redaktur IT untuk membuat judul berita ini go green dan go blue bersanding mesra.
Salah seorang Tutor SIADPA Plus pada Bimtek di Bandung tersebut, Tohir, SH meminta kepada Hakim Tinggi untuk mengawasi dan memantau kedua program tersebut, oleh karena pengadilan tingkat banding adalah kawal depan Mahkamah Agung dan Hakim Tinggi adalah sebagai pembina dan pengawas kepada pengadilan tingkat pertama di wilayah hukumnya sesuai dengan daerah masing-masing.
Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh DR. H. Idris Mahmudy, SH. MH dalam beberapa kesempatan selalu meminta kepada Hakim Tinggi untuk selalu mengawasi dan memantau program go green dan go blue, sehingga kedua program tersebut berjalan seiring dan seirama. Beliau meminta kepada redaktur IT untuk selalu membuat berita keberhasilan go green dan go blue sebagai motivasi kepada Mahkamah Syar’iyah se Aceh agar selalu konsisten dan bersungguh-sungguh menjalankan kedua progran tersebut. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah selalu upload data perkara diterima setiap hari, sehingga data perkara tersebut benar-benar akurat, sebab data perkara yang telah terupload tersebut akan menjadi bahan bagi pimpinan Badilag untuk membuat kebijakan bagi peradilan agama.
Panitera/Sekretaris Mahkamah Syar’iyah Aceh Drs. H. Syamsikar mengucapkan terima kasih kepada Panitera/Sekretaris Mahkamah Syar’iyah se Aceh yang telah menunjukkan kesungguhannya dalam melaksanakan program go green dan go blue tersebut. H. Syamsikar berharap agar apa yang telah dicapai selama ini dapat dipertahankan pada masa yang akan datang, sehingga Mahkamah Syar’iyah se Aceh selalu go green dan go blue.
(H. Abd. Hamid Pulungan)