Ceramah Jum'at | (15/4)
- Published in Berita
- Be the first to comment!
Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Sebagaimana biasanya, pada setiap hari Jum’at ba’da shalat Ashar dilaksanakan ceramah agama yang bertempat di mushalla Mahkamah Syar’iyah Aceh. Kegiatan ceramah tersebut dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi, pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya.
Yang tampil sebagai penceramah pada hari Jum’at tanggal 12 April 2013 adalah Drs. H. Marluddin A. Jalil mantan Hakim Tinggi PTA Banten. Beliau sebelumnya adalah Hakim Tinggi Mahkamah Syar’iyah Aceh lalu mutasi pindah ke PTA Banten dan pensiun pada bulan Maret 2013 yang lalu
“Saya datang ke MS Aceh ini untuk nostalgia dan silaturrahmi dengan Bapak dan Ibu semuanya,” kata H. Marluddin mengawali ceramahnya.
H. Marluddin dalam ceramahnya menyampaikan agar manusia selalu istiqamah dalam beribadah. Biarpun sedikit amal ibadah yang dilakukan tetapi selalu istiqamah dan konsisten melaksanakannya lebih baik dari pada amal ibadah yang banyak tetapi dilakukan ketika teringat saja.
Ustadz yang awet muda ini mengutip pertanyaan salah seorang sahabat kepada Rasulullah Saw. Ya Rasulallah, sampaikan kepada saya dan saya tidak bertanyak lagi kepada orang lain. Rasulullah menjawab, bertaqwalah kepada Allah dan selalu istiqamah.
“Jawaban Rasulullah itu pendek tapi dalam maknanya,” tandas H. Marluddin menjelaskan.
Lebih lanjut dijelaskan oleh H. Marluddin bahwa kita terkadang lebih percaya kepada manusia dari pada percaya kepada Allah. Misalnya ketika seseorang sedang sakit. “Orang sakit akan percaya 100% kepada dokter, apapun kata dokter akan dituruti. Apakah iman kepada Allah sudah seperti itu,” kata H. Marluddin dengan nada bertanya.
Ustadz mencontohkan bahwa orang yang selalu melaksanakan shalat Dhuha akan lapang rezekinya. Orang yang selalu bersilaturrahmi akan panjang umurnya. Tetapi masih banyak yang tidak melaksanakannya, karena kurang percaya dengan ajaran tersebut.
Ustadz mengajak jamaah mencontoh sikap petani yang selalu istiqamah dalam pekerjaannya. Kalaupun pada musin tanam ini petani gagal panen karena ada serangan hama atau karena sebab lain, petani akan tetap bercocok tanam pada musim tanam berikutnya. “Mari kita contoh sikap petani yang selalu istiqamah dalam pekerjaannya,” kata H. Marluddin mentamsilkan.
Disisi lain, Ustadz mengingatkan jamaah agar istiqamah dengan rasa takut akan siksa dan azab dari Allah Swt. Terhadap semua pekerjaan yang dilarang oleh Allah akan mendapatkan sisa dan azab yang pedih. Ustadz mencontohkan, bahwa manusia selalu istiqamah akan takut terhadap sengatan listrik karena berbahaya dan mengancam jiwa. Semestinya manusia harus istiqamah dan selalu takut siksa Allah, oleh karenanya manusia selalu istiqamah menjauhi larangan Allah.
“Kita harus istiqamah merasa takut akan siksa Allah, oleh karena itu jangan kita lakukan apa saja yang dilarang oleh Allah,” tutur H. Marluddin mengingatkan.
Ceramah agama yang berdurasi lebih kurang 20 menit tersebut sangat berkesan bagi jamaah, disamping mendapat bimbingan rohani sekaligus dapat bertatap muka dengan Ustadz yang selama bertugas pada MS Aceh selalu gembira dan ceria dengan sesama pegawai.
“Saya teringat kembali ketika Pak H. Marluddin masih bertugas disini, beliau ini orangnya gembira dan tidak membeda-bedakan orang, dengan siapa saja beliau mau berteman,” kata Hasanuddin Abbas mengenang saat H. Marluddin menjadi Hakim Tinggi pada MS Aceh.
(AHP)