Kajian Dhuha, Megawati : Pentingnya Menahan Ucapan Buruk Saat Marah, Bisa Jadi Doa untuk Anak
KUTACANE – Selasa (19/09/2023), Kajian Dhuha dengan pemateri oleh Penyusun Laporan Keuangan MS Kutacane Putri Megawati, S.E., Protokol Widya Al Faridha, A.Md. dan Do`a oleh Sulyadi, S.H.I., M.H. dan Shalawat oleh Bahrun Fuadi, S.H. Kajian yang dibawakan oleh Megawati adalah tentang “Pentingnya Menahan Ucapan Buruk Saat Marah, Bisa Jadi Doa untuk Anak”. Mengawali kajiannya Megawati menyampaikan Bagi orang tua, mendoakan anak adalah hal yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Doa-doa terbaik dipanjatkan untuk kebaikan anak-anaknya. Kebiasaan ini juga selalu dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk anak-anaknya. Namun, ketika mendoakan anak, jangan sampai keluar kata-kata yang buruk, Terutama saat marah, berhati-hatilah dalam berkata-kata. Tidak ada yang tak mungkin ucapan tersebut menjadi doa untuk anak.
![]() |
![]() |
Kemudian sambungnya, salah satu contoh yang bisa kita ucapkan ketika marah kepada anak yaitu semoga engkau menjadi imam besar di masjidil haram nantinya seperti Abdurrahman As-Sudais anakku dan masih banyak lagi ucapan-ucapan yang bisa menjadi kepadanya kelak. Selanjutnya megawati juga menyampaikan betapa pentingnya 5 cara mendidik anak yakni : Mengajarkan Tauhid atau Landasan Islam, mengajarkan adab dan akhlak, mengajarkan ibadah, bersikap lemah lembut sekaligus tegas dan bersikap adil. Dengan 5 cara tersebut semoga tuntunan dalam mendidik anak.
![]() |
![]() |
Diakhir acara dilakukan takjiah do`a bersama kepada ibunda Hilmi Umniya Fadhilla, A.Md.A.B. yang beberapa waktu yang lalu telah dipanggil ke rahmatullah, semoga almarhumah diampuni segala dosa dan diterima seluruh ibadah serta disisinya, Aamiin Yaa Robbal `Aalamiin. (BP)