BERITA DUKA
- Published in Berita
- Be the first to comment!
Terhenyak sontak aku mendengar berita kepergianmu.
Hatiku galau karena tak teringat bahwa engkau adalah milik Nya.
Aku terkenang dalam perjalanan panjangmu.
Tumpukan buku berserak urai di rumahmu.
Engkau asyik dengan dunia ilmu mu yg semakin mendekatkanmu pada Sang Pencipta.
Aku terkenang dalam pertemuan terakhir kita, ketika aku diminta memberi taushiyah untuk memberi semangatmu.
Saat itu engkau sempat bercanda haru, dengan air mata berlinang di pipimu.
Engkau telah berjasa besar di duniamu. engkau bertitah Gugur satu tumbuh seribu. patah tumbuh hilang berganti.
Tapi aku, aku, aku telah berusaha mewarisi ilmu mu, tapi aku tak mampu menggantikan posisimu.
Keilmuanmu telah mengharumkan kampus dan negerimu.
Kepergianmu telah menyisaķan mutiara di benak ribuan anak didikmu.
Smg ilmu yang telah engkau ajarkan menjadi amal jariyahmu, pahalanya mengalir meski engkau telah berada di pusara.
Selamat jalan guru ku, smg Allah mempertemukan kita dalam syurga Nya yg paling tinggi. aamiinmaaf,
biarkan aku curahkan isi hatiku utk sang guruku, Prof Hamid (Drs. H. M. Anshary Mk, SH., MH)